Senin, 09 Agustus 2010

Mau KUAT atau Impoten ?

Dalam sebuah perkumpulan,
tampaklah tiga orang tengah saling berkenalan satu sama lain. Seseorang yang berasal dari Medan menjabat dengan kuat tangan kedua teman barunya. "Frans BATUBARA !". Salah seorang dari mereka yang kebetulan berasal dari Ambon, tampaknya tidak mau kalah. Batubara panas, oke, gue juga bisa pikirnya. "Franky BAKARBESI !". Kini tinggalah Si Menado yang belum memperkenalkan diri. Yance Manangsang, demikian nama nya tampak berpikir keras. Wah Si Batak, BATUBARA, terus Si Ambon, BAKARBESI, wah terus aku apa nih. Keduanya sama-sama panas. Sementara itu kedua teman barunya, sudah melirik kearah Yance. Merasa tidak mendapat kesempatan cukup dengan ngasal Yance memperkenalkan dirinya dengan suara lantang. "Yance AIRMENDIDIH !". Anda boleh tersenyum bahkan tertawa mendengar cerita diatas. Tetapi itulah prasangka. Prasangka percaya atau tidak, ternyata memegang porsi cukup besar dalam mempengaruhi tindak-tanduk kita di
omuka bumi ini. Hampir merupakan kesimpulan dari cerita 'panas-panasan' di atas, Dale Carnegie , dalam bukunya How to Win Friends and Influence
People , mengatakan demikian. "Hanya sedikit orang yang berpikiran
logis. Kebanyakan dari kita hanya berprasangka. Sebagian besar dari kita
dirusakkan oleh pendapat yang sudah terbentuk sebelumnya, oleh rasa iri, curiga, takut, cemburu dan keangkuhan". Mirip-mirip dengan cerita pertama,
ijinkan saya menceritakan sebuah pengalaman nyata yang juga bernuansa prasangka. Jika cerita pertama, kental dengan prasangka negatif, cerita berikut adalah kebalikannya. Kejadian ini saya alami, dulu ketika masih bekerja di sebuah bank swasta terbesar di Indonesia pada divisi teknologi informasi. Seorang teman – sebut saja Anton - sangat ingin bergabung pada team internet banking kami. Memang saat itu kami tengah mempersiapkan diri untuk membangun aplikasi itu. Saking ingin nya Anton selalu ikutan nmbrung bersama kami, tapi sayang karena dianggap tidak punya skill yang mencukupi oleh atasan kami, keinginan tetap tinggal keinginan. Hal ini kami dengar langsung dari atasan kami. Hingga suatu hari sesuatu yang kami anggap agak menyedihkan terjadi, waktu sedang nimbrung, atasan kami tersenyum sinis kepada Anton, sambil sambil berkata, "Memang kamu bisa ?". Kontan kami semua terdiam. Tetapi reaksi Anton sangat diluar dugaan, entah karena tidak membawa kaca mata, atau salah lihat. Anton malah tampak girang, "Itu khan Boss lu setuju gue masuk team", serunya membuat perasaan iba kami kepadanya bertambah-tambah. Ada lima orang yang melihat senyum sinis itu,
tetapi Anton satu-satunya yang 'berhalusinasi' lain. Segera setelah peristiwa
itu berlalu, Anton segera membeli berbagai buku dan belajar keras. Alhasil,
hanya dalam dua minggu, atasan kami menerima nya bergabung dalam team. Persis seperti yang sangat diinginkan nya. Nah, untuk cerita kedua tentang Si Anton sepertinya komentar Anthony Robbins dalam Unlimited Power , yang mewakilinya. "Realita Anda adalah realita yang Anda ciptakan sendiri. Kalau Anda mempunyai kepercayaan positif, itu adalah karena itulah yang Anda ciptakan. Kalau Anda mempunyai kepercayaan negatif, Anda sendirilah yang telah menciptakannya. " Jika demikian, berkaca dari dua cerita diatas, berarti prasangka dapat berfungsi sebagai obat kuat, tetapi juga dapat sebagai penyebab impotentnya seseorang. Maksudnya begini, kalau saja
viagra atau obat kuat ala si Acong, punya efek yang berguna untuk 'tugas' yang satu itu, obat kuat gratisan ini, sanggup membuat Anda mampu dan kuat menanggung pekerjaan seberat apapun hanya karena prasangka positif Anda. Tetapi seperti pedang bermata dua, prasangka dapat juga membuat Anda impotent (alias tidak sanggup berdiri), karena semua prasangka negatif kita, akan menguras seluruh energi bahkan lebih jauh dari itu semua, membuat kita tidak berselera akan hidup ini. Hidup setengah-setengah mati nggak berani.
Mengenai benar atau tidaknya analisa saya ini, nanti akan kita buktikannya karena terus terang saya belum cukup banyak mengeyam manis dan lezatnya hidup ini. Paling tidak saya sedang dalam proses mendisiplinkan diri untuk selalu menganggap⦠what a wonderfull world ! What an abudance life !! What an exciting journey !!! (mta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda disini